Tertimpa Pohon Tumbang di Monkey Forest 2 WNA Meninggal Dunia
Unwar Terima Hibah Alat Penelitian dari ITS
Letternews.net — Universitas Warmadewa (warmadewa.ac.id) menerima hibah berupa alat penelitian untuk mendukung data pelayaran di Indonesia, khususnya Provinsi Bali, dari Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Hibah tersebut diserahkan langsung oleh Kepala PUI Keselamatan Kapal dan Instalasi Laut ITS, Dr. Eng. Ir. Dhimas Widhi Handani, ST, MSc yang didampingi oleh Kepala Laboratorium Reliability, Availability, Management and Safety ITS, Prof. Dr. Ketut Buda Artana, ST, MSC kepada Rektor Unwar Prof. Dr. Ir I Gede Suranaya Pandit, Selasa (7/5/2025) di kampus setempat.
Prof. Pandit menyambut baik pemberian alat penelitian dari ITS yang dapat menunjang program Tri Dharma Perguruan Tinggi salah satunya bidang penelitian. Harapannya alat tersebut bisa bermanfaat untuk semua elemen masyarakat terutama stakeholder terkait guna mengumpulkan data untuk lalu lintas pelayaran.
“Alat ini dapat mendeteksi pelayaran, baik kapal penumpang maupun kapal nelayan, semoga alat ini betul bisa mencapai apa yang kita inginkan,” tandasnya.
Lebih lanjut dikatakan, pihaknya siap memberikan laporan dari setiap riset yang yang nantinya dikerjakan secara bersama-sama dari lintas disiplin ilmu yang ada di Unwar.
“Sehingga saya berharap tiap tahun hasil riset berupa publikasi internasional dan scopus menjadi target dalam rangka Unwar Go Global tahun 2034. Untuk saat ini kami masih menuju unggul dan berdaya saing Asia Tenggara,” pungkasnya.
Prof. Dr. Ketut Buda Artana, ST, MSc., menerangkan, alat yang dihibahkan kepada Unwar menjadi dasar untuk monitoring terhadap konsumsi bahan bakar kapal serta menghasilkan data pergerakan kapal. Selain itu alat tersebut juga dapat menghitung jumlah emisi karbon serta konsumsi bahan bakar.
“Dari data yang nanti didapatkan akan digabungkan dengan data lingkungan sehingga peta penyebaran karbon ini bisa dipetakan. Dengan trafic pelayaran ini kita bisa mengetahui Sanur, Benoa dan Nusa Dua bisa terkena dampak apa,” jelasnya.
Dengan memanfaatkan alat tersebut, kata Prof. Buda, Unwar dapat memberikan kontribusi kepada pemerintah untuk memetakan area terumbu karang di Nusa Penida yang terlindungi secara digital.
“Sehingga kalau ada kapal masuk sebelum jatuhkan jangkar bisa kita deteksi lebih awal. Saya pribadi ingin bekerjasa sama dengan peneliti-peneliti di Unwar karena bidang kami hanya kapal, sementara tantangan banyak sekali terkait dengan ekonomi, legal fishing, batas wilyah dan banyak lagi, ini memerlukan lintas disiplin agar diskusi bisa terjadi dan banyak produk yang jadi solusi bagi masyarakat,” pungkasnya. (LN/HUM)