Tertimpa Pohon Tumbang di Monkey Forest 2 WNA Meninggal Dunia
Menu Seimbang Balita Penting Diinformasikan Kepada Ibu Balita Pada Kegiatan Penyuluhan Di Posyandu Sebagai Upaya Mencegah Stunting
Letternews.net — Terjadinya masalah gizi dapat disebabkan oleh dua faktor utama secara langsung yaitu rendahnya konsumsi makanan dan terjadinya infeksi. Rendahnya konsumsi erat kaitannya dengan pola asuh balita. Peranan orang tua terutama ibu balita sangat penting dalam penyediaan makanan untuk balitanya. Ibu balita pasti sangat sayang kepada putra-putrinya dan sudah memberikan makanan setiap hari dengan kasih sayang. Pada saat ini yang masih perlu mendapat perhatian adalah penyediaan makanan dan yang disediakan tersebut habis dikonsumsi oleh balita untuk memenuhi kebutuhan zat gizinya. Untuk meningkatkan pemahaman ibu balita tentang menu seimbang balita, pada hari Sabtu, 9 September 2023 dilakukan pengabdian masyarakat dengan tema “peningkatan pengetahuan ibu balita tentang menu seimbang pada kegiatan posyandu di Desa Kesiman Kertalangu Denpasar Timur. Kegiatan ini didahului dengan pelatihan kader posyandu mengenai teknis penyuluhan di meja IV sistem 5 meja posyandu. Kemudian dipraktekkan dengan melakukan penyuluhan kepada ibu balita.
Ketua pengabdi Ni Putu Agustini, SKM.,M.Si. dalam laporannya mengingatkan pentingnya menu seimbang balita untuk diterapkan oleh ibu balita di rumah masing-masing. Informasi tentang menu seimbang balita agar disampaikan oleh kader posyandu yang telah mendapat pelatihan. Kepala Puskesmas II Denpasar Timur dr. I Made Buda Wisnawa, M.Kes. menegaskan kembali agar ibu balita memberikan menu seimbang balita untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Manfaatkan pangan lokal dan menyiapkan menu yang disukai balita, sehingga menu yang disajikan dapat dihabiskan oleh balita. Konsumsi menu sesuai kebutuhan gizi balita akan berdampak terhadap pencapaian status gizi yang optimal, dengan kata lain “stunting dapat dicegah dan ditanggulangi”
Materi menu seimbang balita disampaikan oleh Dr. Ir. I Komang Agusjaya Mataram, M.Kes. Mengingatkan kembali ibu balita untuk memperhatikan grafik pertumbuhan pada KMS yang ada apda buku KIA. Agar tetap mengikuti garis warna hijau sesuai bertambahnya umur. Terjadinya penambahan berat badan agar memperhatikan standar yang terdapat pada KMS. Bertambah umur balita diikuti dengan bertambahnya berat badan setiap bulan, yang dapat diketahui dengan mengunjungi posyandu. Untuk lebih memahami menu seimbang balita selanjutnya ibu balita secara bergantian dapat menuju meja penyuluhan untuk melihat contoh menu seimbang balita.
Kegiatan penyuluhan di meja IV dilaksanakan oleh kader posyandu didampingi oleh pengabdi Ni Putu Agustini, SKM.,M.Si. dan A.A. Nanak Antarini, SST.,MP., sempat juga mendapat perhatian dari Kepala Puskesmas II Denpasar Timur. Menu seimbang balita yang menjadi fokus penyuluhan disampaikan kepada ibu balita. Dengan manampilkan contoh menu seimbang balita, diharapkan ibu balita yang diberi penyuluhan lebih memahami porsi menu. Diharapkan ibu balita yang sudah memberikan menu seimbang balita sesuai kebutuhan gizi balitanya terus dipertahankan dan yang belum diharapkan termotivasi untuk menerapkannya.
Pada meja penyuluhan diberikan penjelasan menu seimbang balita dengan porsi yang sesuai untuk kebutuhan gizi balita sesuai umurnya. Balita yang berusia 6-11 bulan memerlukan energi sebanyak 800 kkal dan protein 15 gram, yang berusia 1-3 tahun memerlukan energi 1350 kkal dan protein 20 gram, yang berusia 4-6 tahun memerlukan energi 1400 kkal dan proetein 25 gram. Untuk memenuhi kebutuhan umur 11 bulan dicontohkan menu seimbang yang dikonsumsi satu kali makan, terdiri dari nasi 50 gram, ayam goreng 25 gram, tahu goreng 25 gram, bening bayam 25 gram dan pepaya segar 25 gram; usia 3 tahun terdiri dari nasi 75 gram, ayam gorang 50 gram, tahu goreng 25 gram, bening bayam 25 gram, pepaya segar 50 gram dan usia 5 tahun terdiri dari nasi 100 gram, ayam goreng 50 gram, tahu goreng 25 gram, bening bayam 25 gram, pepaya segar 50 gram. Bahan makanan dan menu yang disajikan dapat divariasikan sesuai dengan kesenangan balita. Misalnya ayam dapat divariasikan dengan memberikan ikan, telur, hati ayam, dan sebagainya. Sayur juga demikian dapat divariasikan dengan sayur wortel, kangkung, sawi hijau dan sebagainya. Ayam goreng dapat dibakar, disate, disemur, dibuat bakso, sedangkan bening bayam dapat divariasikan dengan sop wortel buncis, cah kangkung, cah sawi hijau, dan sebagainya.
Untuk menghibur balita agar ibunya dapat fokus mengikuti penyuluhan, dihadirkan badut berupa ikan hiu berwarna biru dengan dada putih.
Ketua TP-PKK Banjar Tohpati Komang Evi Grahayanti juga mengharapkan kegiatan pengabmas seperti ini dapat dilaksanakan kembali sehingga para kader posyandu mendapatkan informasi terbaru. Pada saat ini telah dilakukan pendampingan oleh Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar dengan menerjunkan 5 orang mahasiswa dibimbing satu orang dosen, disetiap posyandu di wilayah Desa Kesiman Kertalangu. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama.
Semoga kegiatan pengabdian masyarakat ini bermanfaat bagi kader posyandu dan ibu balita, dengan harapan berdampak terhadap peningkatan keterampilan ibu balita menyiapkan menu seimbang balita. Selanjutnya dapat dilakukan monev terhadap penerapan pemberian menu seimbang balita dirumah masing-masing.
Ditulis Oleh:
Ni Putu Agustini, SKM.,M.Si, Dr. Ir. I Komang Agusjaya Mataram, M.Kes, A.A. Nanak Antarini, SST.,MP