Menjaga Semangat Optimisme terhadap Kedatangan Wisman Menjelang Tahun Politik

 Menjaga Semangat Optimisme terhadap Kedatangan Wisman Menjelang Tahun Politik

Foto: I Nyoman Astama, SE, MM, CHA Direktur LEAD Hospitality & Business School yang juga Honorary Consul of Ukraine in Denpasar Bali

Letternews.net — Menghadapi tahun politik seperti pilpres diperkirakan berdampak pada kedatangan wisman ke Indonesia, khususnya Bali karena para wisman akan pada momen “wait and see”. Hal itu mengingat suhu politik dan ketegangan para pendukung para bakal calon akan mulai meningkat kendatipun penetapan bakal capres-cawapres belum dilakukan ungkap I Nyoman Astama, SE, MM, CHA Direktur LEAD Hospitality & Business School yang juga Honorary Consul of Ukraine in Denpasar Bali saat ditemui Media Letternews.net, Kamis. 24 Agustus 2023.

BACA JUGA:  Presiden Tanggapi Terkait Pernyataan Mengenai Penghentian Kasus e-KTP

Nyoman Astama memaparkan pariwisata sebagai sektor jasa yang memberi efek multiflier bagi sektor lainnya memang sangat rentan dan menghadapi tantangan dari beberapa pengaruh kejadian seperti keamanan dan kenyamanan, bencana alam, kesehatan dan sanitasi serta situasi politik yang berpotensi pada keresehan yang dapat memicu kerusuhan sosial.

Labjut dikatakanya pengalaman bangsa Indonesia menghadapi berbagai macam tantangan akibat pengaruh situasi kerentanan seperti di atas selama ini telah memberikan jalan keluar dan solusi dalam melakukan penanggulangan. Kita patut berterima kasih kepada pihak Kepolisian dan TNI serta BPBN/BPBD yang telah sigap melakukan antisipasi pencegahan serta mitigasi ketika diperlukan. Keikutsertaan dan kepedulian semua pemangku kepentingan dalam menghadapi berbagai tantangan juga sudah terbukti dengan mengambil peran aktif seperti pada COVID-19 sebagai musibah terbesar abad ini melalui semangat gotong royong warisan para leluhur Indonesia, sehingga kita bisa keluar lebih cepat dari pandemi yang meluluhlantakkan perekonomian dunia.

BACA JUGA:  Indonesia Siap Hadapi Tantangan Besar

“Kita semua dapat pembelajaran dari pandemi COVID-19. Masyarakat semakin berpikir kritis positif dalam menghadapi tantangan yang ada. Termasuk dalam menghadapi pilpres 2024 masyarakat tidak mudah terprovokasi berita-berita yang tidak berdasarkan fakta dan akan melakukan cross-check rekam jejak atas berita atau postingan karena sudah memiliki pengalaman sebelumnya” Sebut Nyoman Astama

Fokus masyarakat Indonesia khususnya Bali diarahkan pada peningkatan perekonomian karena keterpurukan mendalam selama pandemi. Dibukanya perbatasan internasional dijadikan momentum untuk memperbaiki produk, layanan dan tata kelola pariwisata guna menjaga momentum yang ada. Kedatangan wisman ke Bali yang pada bulan Aguatus 2023 ini menyentuh sampai 18.000 orang kedatangan per hari, harus dijaga sambil terus melakukan pembenahan baik pada aspek destinasi, industri, kelembagaan dan pemasaran dalam upaya menjadikan Bali sebagai destinasi berkualitas. Target kunjungan wisman yang diberikan Kemenparekraf kepada Bali sebesar 4,5 juta orang pada akhir tahun ini niscaya menjadi target yang sangat mungkin dicapai apabila semua pemangku kepentingan melanjutkan semangat gotong royong di bidangnya masing-masing seperti ketika menghadapi pandemi. Bahkan target 4,5 juta itu optimis bisa terlampaui. Harap Nyoman Astama

Ini akan meningkatkan penghasilan devisa negara, yang secara otomatis berkontribusi pada peningkatan ekspor dari bidang jasa karena bila dilihat dari transaski dan penghasilan devisa, maka wisman (pariwisata) sejatinya adalah termasuk perdagangan jasa kategori ekspor dalam neraca perdagangan.

BACA JUGA:  Ini Agenda Kunjungan Kerja ke Bali Presiden Jokowi

Tentu ini menjadi salah satu sumber pendapatan pajak yang sangat potensial bagi keuangan negara. Terbukti hingga 10 Agustus 2023 Bali menjadi daerah penyumbang setoran pajak tertinggi dari total jumlah Rp 132.4 triliun catatan Ditjen Perimbangan Keuangan (DJPK). Ini terutama karena sektor pariwisata yang kembali meningkat dan berjalan ke arah yang baik.

“Sudah sepatutnya pariwisata Bali dan Indonesia umumnya bisa dijaga keberlanjutannya dengan menerapkan Quality Tourism yaitu Sustainable and Responsible Tourism.” Kata Nyoman Astama. (LN/RA)

.

Bagikan: